Filsafat pendidikan Islam bagi mahasiswa
UTS Filpendis
Nama : Fiyya 'Ismatul Izzah
Nim : 1860208222076
Kelas : 1C Tbio
Filsafat Pendidikan Islam Bagi Mahasiswa
Filsafat pendidikan islam berperan dalam mengembangkan filsafat islam dengan konsep- konsep dan pandangan - pandangan filosofis dalam bidang kependidikan. Sehingga pada
akhirnya ilmu pendidikan akan dilengkapi dengan teori -teori kependidikan yang bercirikan
filosofi islami. Filsafat pendidikan islam sangat penting untuk dipelajari terlebih bagi para mahasiswa FTIK
yang notabene nya dipersiapkan sebagai calon pendidik yang baik di masa depan. Filsafat
pendidikan islam memiliki pemikiran yang berhubungan dengan filsafat islam dan ilmu
pendidikan. Peran filsafat pendidikan islam diantaranya:
1. Filsafat pendidikan islam dapat membantu para perancang pendidikan dan orang yang
membutuhkannya untuk membentuk pemikiran yang benar terhadap proses pendidikan.
2. Filsafat pendidikan islam dianggap sebagai asas/dasar yang terbaik dalam rangka
pelaksanaan evaluasi pendidikan dalam arti menyeluruh.
3. Filsafat pendidikan islam berperan dalam memberikan alternatif - alternatif pemecahan
berbagai macam problem yang dihadapi oleh pendidikan islam dan memberikan pengarahan
terhadap perkembangan pendidikan islam.
4. Membantu seseorang pendidik dalam mengajarkan pendidikan kepada peserta didik yang
sesuai dengan filsafat pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai agama islam. Filsafat dijuluki "The mother of knowledge"(ibu/induk pengetahuan) karena merupakan awal
dari ilmu pengetahuan yang telah melahirkan ilmu pengetahuan lainnya. Filsafat memiliki 2
objek kajian, yaitu: Objek material ( semua yang ada dan yang mungkin ada) dan objek formal
(semua sisi atau segala hal yang ada dan yang mungkin ada). Ruang lingkup filsafat pendidikan
islam antara lain:
1. Kosmologi adalah pemikiran yang berhubungan dengan alam semesta, ruang dan waktu
2. Ontologi adalah hakikat dari objek yang akan dikaji
3. Epistemologi adalah langkah-langkah cara untuk mendapatkan pengetahuan (metode)
4. Aksiologi adalah nilai guna atau manfaat
Telaah ontologi dibagi menjadi 4, yaitu : Tuhan, manusia, alam semesta dan ilmu pengetahuan. Tuhan mempunyai 2 kedudukan, yaitu sebagai اله( Dzat yang disembah) dan ب ّر (Dzat yang
memelihara dan mendidik), sedangkan manusia kedudukan nya sebagai hamba dan khalifah di
dunia ini. Segala yang ada dilangit dan bumi disebut sebagai alam, dan ilmu pengetahuan
sangat penting dan dibutuhkan oleh semua orang. Masa filsafat di yunani pada pertengahandikemukakan oleh Alexander the great (Iskandar Dzulqarnain) yang disebut masa helenisme. Masa pertengahan dibagi menjadi 2 bagian: Barat ( masa keterpurukan) didominasi oleh gereja yang menganut teori "Geosentris" bumi sebagai pusat tata surya dan bagian Timur yang disebut sebagai masa keemasan. Masa bagian barat tidak mempercayai ilmu filsafat karena menurut mereka tidak sesuai dengan "Geosentrisme". Sedangkan masa bagian timur mempercayai adanya ilmu filsafat, dan pada masa pertengahan melakukan penerjemahan buku besar-besaran ke dalam bahasa Arab sehingga terjadi
pengembangan yang begitu pesat. Dan pada waktu itu, orang barat yang tertekan dengan pemikiran "Geosentrisme" memilih pergi ke timur untuk mendalami ilmu pengetahuan. Akhirnya, pada masa modern barat muncul rasionalisme, empirisme, kritisme, pragmatisme dan eksistealisme.
1. Rasionalisme = Pengetahuan hanya bisa didapatkan melalui akal saja.
2. Empirisme = Pengetahuan manusia berasal dari pengalaman indrawi
3. Kritisme = Mengkritik rasionalisme dan empirisme, yang kemudian melakukan sintega akal
dan pikiran
4. Pragmatisme = Teori apapun, pernyataan apapun, selama dipraktekkan dan dapat
memberikan manfaat, maka itu benar. Ada "Learning by doing" dan "Problem solving".
5. Positivisme = Mempercayai sesuatu yang nyata sesuai fakta. Kebenaran menurut positivisme
adalah jika sesuatu itu logis, empiris dan dapat dibuktikan melalui observasi ilmiah. Jika dalam
islam positivismedapat digunakan dalam hal pendidikan dan teknologi.
6. Eksistensialisme= Manusia harus diakui keberadaanya. Etika Pragmatis Dalam Pendidikan Islam berpandangan bahwa kriteria kebenaran sesuatu
ialah apakah sesuatu itu memiliki kegunaan bagi kehidupan nyata. Etika keilmuan yang
menganut Positivisme akan mempertegas tentang kebenaran pengetahuan terletak pada fakta- fakta yang Konkret dan indrawi. Sedangkan Etika keilmuan yang dibangun di atas dasar
Humanisme adalah etika meterealisme karena sesungguhnya manusia adalah materi, karena
manusia akan berakhir sebagaimana benda yang lain, hanya keberakhiran materi yang
merupakan perubahan abadi. Oleh sebab itu tidak ada kehancuran yang ada hanyalahperubahan. Tujuan pendidikan islam
Kedudukan tujuan (menurut Ahmad D.Marimba)
Mengakhiri usaha
Mengarahkan usaha
Titik pangkal untuk mencapai ujuan yang lainnya
Untuk mengevaluasi
Tujuan pendidikan islam
1. Tujuan umum/ tujuan tertinggi (insan kamil)
2. Tujuan khusus (Disesuaikan dengan negara/lembaga/institusi:
Tujuan umum
Tujuan akhir
Tujuan sementara
Tujuan operasional
Pendidik dalam islam
1. Ustadz
2. Murabbi = Tarbiyah (ta'lim dan ta'dib)
3. Mu'addib = Ta'dib (Penanaman analogi etika dan karakter)
4. Mu'allim = Ta'lim (Transfer of knowledge)
5. Muzakki
6. Mursyid
Pendidik profesional dalam islam
1. Lillahi Ta'ala
2. Pedagogik = kemampuan pendidik dalam mengelola proses pembelajaran
3.sosial = kemampuan untuk berkomunikasi dan bergaul dengan tenaga pendidik,, peserta didik, orang tua peserta didik dan masyarakat sekitar sekolah.
4. Kepribadian = Kemampuan pribadi untuk bisa menjadi teladan yang baik bagi peserta didik
5. Profesional = penguasaan terhadap materi pembelajaran yang lebih luas dan mendalam
Peserta didik
Hakikat Peserta Didik
Makhluk yang sedang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya
masing-masing. (H.M. Arifin)
Yang menjadi peserta didik tidak dibatasi oleh usia. Dimensi-dimensi peserta didik yang dikembangkan:
1. Dimensi fisik
2. Dimensi ruhani
3. Dimensi akal
4. Dimensi keberagaman
5. Dimensi akhlak
6. Dimensi seni
7. Dimensi sosial
Kurikulum pendidikan islam
Kurikulum dalam pandangan modern adalah semua yang secara nyata terjadi dalam proses
pendidikan di sekolah. Kurikulum pendidikan agama Islam adalah ajaran pokok Islam yang
meliputi masalah aqidah (keimanan), syari'ah (keislaman), dan akhlak (ihsan). Tiga ajaran
pokok kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun iman, Islam, dan Ihsan. Dari kemudian lahirlah
ilmu tauhid, ilmu fiqih, dan ilmu akhlak. Hal menarik dalam mata kuliah filsafat pendidikan islam ini kita diajarkan sesuatu yang baru mulai
dari sejarah filsafat yang merupakan induk dari ilmu pengetahuan, ruang lingkup yang ada
didalamnya, bagaimana seorang pendidik yang baik dan peserta didik dalam lingkungan pendidikan
islam, kurikulum dalam pendidikan islam serta mengenai pandangan serta konsep-konsep dalam
pendidikan islam yang mana sangat berguna bagi kami, sebagai mahasiswa keguruan yang
merupakan generasi penerus dalam pendidikan. Selain itu filsafat pendidikan ini sebagai jalan dalam
menentukan arah pendidikan dimasa depan yang sesuai dengan nilai-nilai islam. Semoga ilmu yang
telah didapatkan dalam setengah semester ini, bisa dipahami dan dapat bermanfaat di kemudian
hari.